Perempuan dan dunia modiste alias fashion ibarat gula dan semut. Dimana ada perempuan selalu ada fashionable, begitu juga sebaliknya. Seperti halnya Berlima Enterpreneur yang secara rutin dan berkelanjutan menggelar agenda fashion berbasis ekonomi kreatif pada Rabu, 29 Juni 2022 di kawasan Jakarta Selatan.
BERLIMA yang terdiri dari Martha Simanjuntak selaku founder, Fitri Wigati Mumpuni, Yulie Anita Bangun, Rukia Wael dan Yulia Warman, adalah lima perempuan yang memiliki profil yang berbeda-beda, berkomitmen untuk mendukung karya-karya perempuan Indonesia melalui gelaran kegiatan untuk pemberdayaan perempuan berbasis teknologi dan komunitas.
Selain menampilkan kreasi fashion dari Julia Warman yang bertema stay simple, stay classy, mini Fashion ini juga menjadi ajang kolaborasi MUA Rukia Wael yang lebih dikenal dengan Kia Kemang. Nuansa hitam putih dengan kesan Korea mendominasi karya Julia Warman yang ditampilkan dengan modern lagi elegan.
Tentu ini ibarat oase kreatifitas bagi pelaku industri kreatif pasca pandemi. Di era kecanggihan teknologi saat ini, ekonomi kreatif menjadi salah satu aktifitas ekonomi dan memberikan peluang yang sangat luas bagi perempuan untuk berkarya.
Selaku Founder Berlima dan pegiat Iwita, Martha Simanjutak menyampaikan bahwa perempuan harus mengenal potensi dirinya dan berani tampil untuk saling menginspirasi, teknologi sudah menjadi bagian kehidupan, gunakan dan manfaatkan secara maksimal secara positif dan produktif.
Dalam pemulihan pasca keterpurukan ekonomi akibat dampak pandemic covid 19, pelaku UMKM terus bergerak dengan kekuatan dan keadaan yang ada, termasuk para pelaku ekonomi kreatif. Bagi pelaku ekonomi kreatif, Pandemi COVID 19 bagai dua sisi mata. Selain hantamannya yang dahsyat, pandemi juga membuka peluang baru bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
Ekonomi kreatif adalah kegiatan produksi barang maupun jasa yang diciptakan melalui proses kreatifitas dan kemampuan intelektual. Menurut data Kementerian Pariwisata Indonesia “Perempuan mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia yaitu mencapai 56%. Sektor Kuliner, Fesyen dan Kriya menjadi kontributor terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dalam industri kreatif.”
Sinergi talenta kreatifitas tanpa batas dari masing-masing anggota BERLIMA yang kesemuanya adalah perempuan tentu menjadi kekuatan tersendiri. Terlebih saat ini sedang dirancang aplikasi digital khusus fashion bernama Jahit Baju Apps.
Aplikasi Jahit Baju sedang disiapkan untuk direlease sebagai salah satu aplikasi karya perempuan Indonesia. Aplikasi ini lahir sebagai langkah awal para perempuan dan ibu rumah tangga Indonesia bangkit dari keterpurukan ekonomi pandemic covid 19. Banyak masyarakat yang merasakan dampak penurunan ekonomi, seperti terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), pengangguran, dan kebangkrutan usaha.
Sebuah inovasi yang memudahkan individidu untuk menjahit baju dengan model, bahan, dan warna sesuatai kebutuhan tanpa repot, cukup melalui aplikasi saja.
Sunguh hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan bahkan kesempatan merupakan bagian dari kreativitas, maka Aplikasi Jahit Baju yang dikembangkan oleh IWITA Kreatif Inovasi sebagai media dalam membantu dan mengembangkan para perempuan dan ibu rumah tangga yang kreatif.
Pandemi menjadikan dunia ekonomi kreatif harus mempu melahirkan inovasi berbasis teknologi digital. Selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, dunia virtual menjadi lebih ramai dan sibuk, karena semakin banyak masyarakat yang menggunakan gadget dan komputer sebagai alat penyambung hidup demi menggantikan berbagai aktivitas secara langsung.
Perubahan pola hidup masyarakat ini berdampak pada percepatan transformasi digital dan pengembangan ekonomian virtual. Hal itu pula yang menjadikan jahit baju melalui aplikasi menjadi gebrakan ke depan yang turut serta memajukan industri fashion.
Martha Simanjuntak selaku Founder Aplikasi Jahit Baju memaparkan, “Aplikasi Jahit Baju dibuat sebagai bagian karya anak bangsa yang menggandeng para desainer lokal, penenun dan penjahit Indonesia untuk dapat mempromosikan karya mereka. Mitra utama pada aplikasi ini adalah para desaier, pengrajin tenun dan penjahit.
Fashion dalam genggaman, aplikasi Jahit Baju akan menyajikan tampilan produk pakaian siap jadi dan yang bisa dimodifikasi sesuai keinginan pelanggan (customize). Kehadiran Aplikasi Jahit Baju diharapkan dapat menjadi inovasi dalam industri kreatif di Indonesia, sehingga turut serta membantu pemulihan ekonomi Indonesia; khususnya di bidang ekonomi kreatif.
Rasanya tak sabar menantikan aplikasi Jahit baju ini resmi direlease dan bisa dinikmati oleh para peminat fashion. Selain tidak perlu repot mencari keberadaan tukang jahit baju, model dan design bajunya pun lebih up to date.
Wah, kita tunggu nih Agenda Kreatif BERLIMA bulan depan, pastinya tak kalah seru dalam menyemarakkan dunia kreatif pasca pandemi.
Salam