Zaman terus berubah. Jika dulu segala yang terkait dengan kecerdasan hanyalah berdasarkan Intelegency Quantity (IQ) yang cenderung mengarah pada rasio berfikir semata,maka sekarang ini bicara kecerdasan harus diimbangi dengan hati sebagai pusat kendali jiwa selain otak.
Melihat sampul buku berjudul Literasi, Emosi, Intellegence with a Heart saya langsung jatuh hati. Bukan semata melihat buku sebatas sampul luarnya saja, melainkan berasal dari dua frase kata kunci yakni Emosi dan Hati. Begitulah layaknya sebuah budaya baca, melihat dari mata lalu turun ke hati.
Sebagai Penulis lepas yang telah melewati lebih dari 5 tahun hilir mudik di dunia blog, secara universal, izinkan saya menamakan diri sebagai pekerja narasi. Baik melalui blog atau pun platform media sosial lain. Banyak hal selama menjalani diri sebagai pekerja narasi berbagai cerita yang kadang menguras emosi. Belum lagi jika mood sedang tidak bagus akibat suasana rumah yang sedang tidak kondusif. Sedikit banyak hal tersebut berpengaruh pada produktifitas dan kualitas narasi yang dihasilkan.
Itulah kenapa, buku karya pasangan luar biasa dari mas Dandy Birdy dan Diah Mahmudah ini tak hanya wajib dibaca oleh kalangan keluarga saja melainkan juga para pekerja narasi, pegiat blog dan konten kreator lain. Sebab suatu karya yang lahir dari kecerdasan hati, akan mudah dipahami, dimengerti dan diterapkan dan mampu menjadi pupuk semangat dalam melahirkan karya dengan kualitas "langit".
Seperti halnya buku Literasi Emosi yang tak bosan saya baca berulang kali ini. Buku setebal 204 halaman ini cukup ekslusif dari segi kualitas kertas dan ilustrasi gambar sehingga cukup nyaman dipahami isinya. Dari 7 Bab yang ada , Papa Dandi dan mama Diah sebutan pasangan penulis buku mengenalkan keluarga bahagia lengkap dengan ketiga anak masing masing Kak Keisha, Kakang Faith, dan si Bungsu Arfi.
Keluarga yang kaya hati ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian anggota Indonesian Socio-Blogpreuner. Papa Dandi dan Mama Diah merupakan penjaga marwah Dandiah Care yang selama ini concern terhadap dunia psikologi. Beberapa kali mereka sharing bahkan mengadakan sessi healing terkait dengan kondisi batin, kejiwaan dan emosi agar lebih positif dan produktif. Biro Psikologi Dandiah Care ini aktif menyelenggarakan berbagai workshop, training dan penerbitan buku-buku psikologi.
Pengantar Literasi Emosi memberi pengetahuan baru bagi saya tentang istilah Tiga otak yang terdiri dari Kepala (tempat otak itu sendiri dimana logika dan kecerdasan berada). Kedua ada pada Usus (Gut Brain : dimana hormon penting bernama Serotonin cukup berpengaruh terhadap hati dan mood. itulah kenapa pada beberapa jenis makanan tertentu bisa menjadi mood booster, atau saat mood sedang tidak bagus ada sebagian yang lari untuk makan, mengisi ususnya dengan cita rasa tertentu. dan yang ketiga adalah jantung (heart brain) yang cenderung menjadi penghubung beberapa sistem syaraf di kepala.
Bukan sebuah kebetulan saya suka membaca buku-buku psikolog. Ibarat menemukan sebuah seni memahami diri dan orang lain dalam meningkatkan kapasitas diri. Semua itu seperti yang diuraikan dalamn Lima pilar sejahtera mental dandiah dalam satu kesatuan sistem yang terdiri dari
1. Fisik
2 Sosial
3 Emosional
4 Intelektual
5. Spiritual
Kelima pilar sejahtera harus dilandasi dengan sistem spiritual sehingga tidak lepas dari koridor bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Seru Sekalian Alam.
Buku yang sarat asupan gizi ini tak henti-henti memberi kejutan berupa assesment dan self improvement , melatih diri untuk jujur melalui beberapa jenis jurnal yang bisa kita isi sebagai metode latihan. Sehingga goal dari literasi emosi tak sekedar menjadi bahan bacaan melain integritas diri dan komitmen dalam meraih kebahagiaan hati melalui langkah-langkah literasi emosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar